TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Gubernur DKI Jakarta Jokowi berjanji akan merampungkan Perkampungan Budaya
Betawi dalam waktu dua tahun. Perkampungan ini dalam pembangunannya, akan
dibagi dalam tiga zona.
Menurut Koordinator Pengawas
Pembangunan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Agus Aseni, total luas
kampung budaya yang akan dikembangkan mencapai 289 hektar. Namun sebanyak 219
hektar di antaranya adalah bagian dari perkampungan masyarakat di kawasan
tersebut.
"Kawasan wisata utama yang akan
dikembangkan akan dibagi berdasarkan tiga zona utama. Misalnya pada zona A
seluas 3,2 hektar, akan menjadi pusat pelestarian pengembangan budaya,"
ujar Agus, Kamis (22/11/2012).
Agus menerangkan, pada zona A ini
akan dikembangkan berbagai rumah adat khas Betawi seperti rumah adat gudang,
kebaya, joglo, bapang, pesisir, dan pulau seribu yang juga dilengkapi dengan
museum sejarah dan purbakala, gedung teater, dan gedung modern bernuansa
Betawi.
Kemudian pada zona B seluas 3,7
hektar, akan dikembangkan sebagai pusat kuliner nusantara dengan tema Betawi
untuk Indonesia. Agus mengatakan akan dijaring 250 pedangang kuliner yang
menjajakan makanan khas Betawi dan budaya Indonesia lainnya.
"Kalau zona C itu luasnya 2,8
hektar dan akan menjadi zona komersial serta studi alam. Di zona ini akan
dibangun replika perkampungan Betawi yang dilengkapi rumah adat, sawah, dan
empang," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Disparbud DKI,
Arie Budhiman, menuturkan pihaknya optimis keberadaan Perkampungan Budaya
Betawi Setu Babakan akan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi para
wisatawan.
"Jakarta merupakan destinasi
wisata yang paling diminati di Asia. Posisi Jakarta ada di peringkat pertama.
Jadi selama ini produk wisata dan promosi wisata yang kita lakukan direspon
dengan baik oleh wisatawan. Ini berdasarkan survei traveler advisor,"
jelas Arie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar